Bangkrut, BlackBerry Jual Diri!
Perusahaan teknologi tersebut mengumumkan telah melakukan penandatanganan kesepakatan letter of intent (LOI) dengan perusahaan konsorsium yang berisi tentang pengambilalihan perusahaan senilai 4,7 miliar dolar AS.
Akuisisi tersebut akan membuat BlackBerry menjadi perusahaan privat. "LOI berarti pemegang sajam akan menerima 9 dolar AS untuk setiap saham Blackberry yang dimilikinya," begitu pernyataan BlackBerry yang diumumkan di situs resminya, Senin (23/9) waktu setempat.
Konsorsium tersebut dipimpin oleh Fairfax Financial Holdings Ltd, sebuah perusahaan asuransi yang dimiliki oleh Prem Watsa. Konsorsium tersebut setuju mengakuisisi seluruh saham yang beredar milik BlackBerry. Fairfax sendiri telah memiliki 10 persen saham BlackBerry.
Direksi BlackBerry, yang bertindak atas rekomendasi dari komite khusus, menyetujui persyaratan LOI di mana konsorsium akan mengubah perusahaan menjadi perusahaan privat.
Syarat tersebut termasuk melalui proses due diligence, negosiasi dan eksekusi perjanjian definitif, dan persetujuan aturan lain. Komite khusus dibentuk pada Agustus 2013 untuk meninjau alternatif strategi bagi perusahaan.
Due diligence diharapkan selesai pada 4 November 2013. Selama periode ini perusahaan yang sebelumnya bernama Research in Motion tersebut diizinkan secara aktif untuk meminta, menerima, dan mengevaluasi negosiasi yang disarankan melalui proposal alternatif.
"Kami percaya transaksi ini akan membuka bab baru yang menarik bagi BlackBerry, termasuk bagi pelanggan, pegawai, dan operatornya. Kami memberikan nilai langsung kepada pemegang saham, sementara eksekusi jangka panjang tetap berjalan," kata Chairman Fairfax Prem Watsa.
Wasta sebelumnya menjabat sebagai bagian dari dewan direksi Blackberry. Ia mengundurkan diri setelah Blackberry mencari peminat untuk membeli perusahaan.
Masalah keuangan BlackBerry muncul sejak awal tahun ini menyusul gagalnya perusahaan tersebut menjual perangkat barunya, BlackBerry Smartphone. Dirilis Januari 2013, Z10 gagal menarik konsumer. Saham BlackBerry yang jatuh 17 persen di akhir pekan lalu naik satu persen pada perdagangan Senin.
Selamat Tinggal, Apple Hentikan Produksi iPhone 5
- Gadget
- 0
- 11 Sep 2013 14:24
Apple memutuskan untuk menghentikan produksi smartphone andalannya yang dirilis tahun 2012 itu dan menggantinya dengan iPhone terbaru, iPhone 5S dan 5C. Ini berarti siklus hidup iPhone 5 terbilang sangat pendek diantara jajaran iPhone generasi sebelumnya, hanya satu tahun.
Tak heran jika Apple melakukan strategi ini. Sebab Apple baru saja memperkenalkan iPhone terbarunya hari ini, yaitu iPhone 5S dan iPhone 5C, versi iPhone 5 yang lebih murah.
iPhone 4S digratiskan
Selain menghentikan iPhone 5, iPhone 4 juga akan dihentikan mengingat ponsel pintar ini sudah cukup lawas di pasaran. Namun, iPhone 4S masih tetap akan diproduksi.
Menurut laman Ubergizmo yang dikutip Rabu (11/9/2013), bagi Anda yang ingin mendapatkan iPhone 4S super murah, Apple kini menggratiskan iPhone 4S 8 GB. Pembeli tidak perlu membayar uang muka untuk mendapatkan iPhone 4S asalkan bersedia terikat kontrak selama dua tahun dengan operator.
Sudah menjadi tradisi, setiap kali Apple merilis iPhone baru maka Apple akan memangkas harga iPhone generasi sebelumnya. Daripada melakukan hal itu pada iPhone 5, Apple lebih memilih 'membunuh' iPhone 5 dan fokus memasarkan iPhone terbarunya.
Lagi pula masuk akal jika Apple menghentikan iPhone 5, karena jika iPhone tersebut tetap dijual maka bisa merusak penjualan iPhone 5C. Apple tidak mungkin bisa menjual dua iPhone dengan harga yang hampir sama.
iPhone 5C dibuat dari bahan plastik polycarbonate, bukan metal seperti iPhone 5. iPhone 5C lebih murah dari iPhone 5. Versi 16 GB dibanderol USD 99 atau Rp 1 jutaan dan USD 199 atau Rp 2 jutaan untuk yang berkapasitas 32 GB. Harga tersebut dengan kontrak operator selama 2 tahun. (Dewi Widya Ningrum)
No comments:
Post a Comment