Produksi Smartphone Murah, BB Digelontor Trilliunan Rupiah
Solopos.com, WATERLOO – Kesulitan
keuangan membuat Blackberry (BB) di ambang kebangkrutan. Fairfax
mengerti betul keinginan BB memproduksi smartphone murah kelas menengah
tidak akan terwujud jika kondisi keuangannya masih rapuh.
Perusahaan
keuangan asal Kanada itu akhirnya mengucurkan dana hingga 250 juta
dolar AS atau Rp3 triliun melalui pembelian surat utang.
Dilansir Reuters, Sabtu (11/1/2014), pembelian obligasi ini merupakan bagian dari pembelian surat utang Blackberry senilai 1 miliar dolar AS yang pernah diumumkan sebelumnya.
Dengan ini Fairfax berarti telah menggandakan kepemilikan saham Blackberry hingga 9,9 persen. Posisi ini menjadikan Fairfax pemegang saham terbesar Blackberry.
Fairfax juga sebelumnya sudah membeli sebagian utang itu senilai US$250 juta. Sedangkan perusahaan pendukung lain seperti badan pengelola investasi Qatar, Brookfield Asset Management, and Markel Corp, Canso Investment Counsel sudah membeli total 300 juta dolar AS.
Gelontoran dana ini akan dipergunakan Blackberry untuk memulihkan daya sain smartphonenya di industri gadget. Seperti diberitakan sebelumnya, Pimpinan Blackberry, John Chen akhirnya buka suara tentang kondisi blackberry. Eks-CEO Sybase ini akan membidik pasar ponsel kelas menengah untuk menyelamatkan keuangan Blackberry.
WallStreetJournal, Rabu (1/1/2013), melansir John Chen siap menatap 2014 dengan optimisme. Chen mengaku akan mengangkat pamor dan keadaan finansial dan kembali ke masa jayanya. Dirinya mengaku telah menyiapkan langkah untuk menyelamatkan Blackberry tahun 2014 ini.
“Tahun 2014 akan menjadi awal petualangan baru Blackberry,” kata Chen.
Chen menyebut pasar ponsel murah akan jadi bidikan utama Blackberry. Ponsel-ponsel kelas menengah Blackberry akan merapaikan pasar teknologi di tahun 2014 ini.
Kemitraan dengan Foxconn dalam hal suplai komponen dan jasa perakitan akan semakin mengukuhkan posisi Blackberry yang berniat menyaingi nama besar lain.
Langkah ini menjawab respon sejumlah pihak yang menyarankan Blackberry untuk membidik pasar low-end untuk menghindari persaingan dengan nama besar seperti Apple dan Samsung.
\
Dilansir Reuters, Sabtu (11/1/2014), pembelian obligasi ini merupakan bagian dari pembelian surat utang Blackberry senilai 1 miliar dolar AS yang pernah diumumkan sebelumnya.
Dengan ini Fairfax berarti telah menggandakan kepemilikan saham Blackberry hingga 9,9 persen. Posisi ini menjadikan Fairfax pemegang saham terbesar Blackberry.
Fairfax juga sebelumnya sudah membeli sebagian utang itu senilai US$250 juta. Sedangkan perusahaan pendukung lain seperti badan pengelola investasi Qatar, Brookfield Asset Management, and Markel Corp, Canso Investment Counsel sudah membeli total 300 juta dolar AS.
Gelontoran dana ini akan dipergunakan Blackberry untuk memulihkan daya sain smartphonenya di industri gadget. Seperti diberitakan sebelumnya, Pimpinan Blackberry, John Chen akhirnya buka suara tentang kondisi blackberry. Eks-CEO Sybase ini akan membidik pasar ponsel kelas menengah untuk menyelamatkan keuangan Blackberry.
WallStreetJournal, Rabu (1/1/2013), melansir John Chen siap menatap 2014 dengan optimisme. Chen mengaku akan mengangkat pamor dan keadaan finansial dan kembali ke masa jayanya. Dirinya mengaku telah menyiapkan langkah untuk menyelamatkan Blackberry tahun 2014 ini.
“Tahun 2014 akan menjadi awal petualangan baru Blackberry,” kata Chen.
Chen menyebut pasar ponsel murah akan jadi bidikan utama Blackberry. Ponsel-ponsel kelas menengah Blackberry akan merapaikan pasar teknologi di tahun 2014 ini.
Kemitraan dengan Foxconn dalam hal suplai komponen dan jasa perakitan akan semakin mengukuhkan posisi Blackberry yang berniat menyaingi nama besar lain.
Langkah ini menjawab respon sejumlah pihak yang menyarankan Blackberry untuk membidik pasar low-end untuk menghindari persaingan dengan nama besar seperti Apple dan Samsung.
No comments:
Post a Comment